Connect with us

Hi, what are you looking for?

Formula1

Petinggi F1 Dibuat Kesal Karena Komentar Presiden FIA

Petinggi-F1-Dibuat-Kesal-Karena-Komentar-Presiden-FIA.png

Presiden FIA atau Federation Internationale de L’Automobile Mohammed Ben Sulayem membuat petinggi F1 kesal karena komentarnya.

Pria asal Dubai itu makin aktif menggunakan Twitter untuk mengekspresikan pendapatnya. Terbaru, ia menyebut berlebihan memberikan valuasi F1 hingga 20 miliar dolar AS (sekira Rp325 triliun).

Komentar itu diucapkan menanggapi berita Bloomberg, tentang dana kekayaan Arab Saudi yang mengajukan tawaran 20 miliar dolar untuk mengakuisisi F1 dari Liberty Media.

Selain mencurigai adanya penggelembungan, Ben Sulayem juga memperingatkan konsekuensi buruk yang timbul.

|Baca Juga: Erik ten Hag Optimis Manchester United akan Rengkuh Gelar

Secara khusus, ia merasa bahwa tanpa adanya rencana yang valid dari pemilik baru untuk memperbaiki F1, ada risiko terjadinya kenaikan besar dalam biaya penyelenggaraan balapan, yang kemudian akan menyebabkan kenaikan harga tiket.

“Sebagai penjaga olahraga motor, FIA, sebuah organisasi nirlaba, sangat berhati-hati dengan dugaan penggelembungan harga tiket sebesar 20 miliar dolar AS yang dibebankan kepada F1,” kicaunya.

“Setiap calon pembeli disarankan untuk menggunakan akal sehat, mempertimbangkan kebaikan yang lebih besar dari olahraga ini dan datang dengan rencana yang jelas dan berkelanjutan – bukan hanya uang yang banyak.

“Adalah tugas kita untuk mempertimbangkan apa dampak masa depan bagi promotor dalam hal peningkatan biaya penyelenggaraan dan biaya komersial lainnya, dan dampak buruk yang mungkin terjadi pada para penggemar.”

Namun, komentar Ben Sulayem tidak diterima dengan baik oleh Liberty Media, yang secara resmi menyatakan kekesalan mereka atas masalah ini.

Dalam sebuah surat yang dikirim pada Selasa oleh departemen hukum F1 kepada Ben Sulayem, yang juga diedarkan ke tim-tim, mereka menyatakan kekecewaan. Kicauan tersebut telah mengganggu wilayah hak komersial F1.

Ini bertentangan dengan kesepakatan yang disetujui presiden FIA, Max Mosley, pada 2000 terkait penyewaan hak kepada F1 selama satu abad. Kala itu, regulator menyanggupi tidak campur tangan dalam masalah komersial – dan sebagai gantinya hanya akan terlibat dalam masalah peraturan.

Surat F1 menyatakan bahwa, dalam memberikan komentar tentang nilai olahraga, Ben Sulayem telah melampaui batas.

“FIA telah memberikan jaminan yang tegas bahwa mereka tidak akan melakukan apa pun yang dapat merugikan kepemilikan, pengelolaan dan/atau eksploitasi hak-hak tersebut,” demikian bunyi surat itu.

“Kami menganggap bahwa komentar-komentar tersebut, yang dibuat dari akun media sosial resmi Presiden FIA, mengganggu hak-hak tersebut dengan cara yang tidak dapat diterima.”

Nada serius F1 dalam menangani masalah ini juga diperjelas ketika surat tersebut menyatakan bahwa FIA mungkin bertanggung jawab jika ditemukan bahwa komentar-komentar tersebut telah menyebabkan kerugian bagi para pemegang saham dan investor grand prix. F1 sendiri belum memberikan pernyataan resmi mengenai masalah ini, sementara FIA menolak berkomentar.

1 Comment

1 Comment

  1. Pingback: Media Olahraga - Djokovic Kalahkan Rublev dan Maju ke Semifinal Australia Open 2023

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Cancel reply

Advertisement

You May Also Like

Sticky Post

Esport atau sebuah olahraga elektronik kini semakin dan sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia. Namun, seperti halnya dalam olahraga konvensional, dalam dunia esport juga...

Sticky Post

Berita Basket NBA : Pebasket Los Angeles Lakers yaitu LeBron James siap memikul beban timnya selama Anthony Davis masih menepi. Di waktu yang bersamaan,...

Sepakbola

UEFA EURO 2024 adalah turnamen sepak bola besar yang akan diselenggarakan di Jerman pada tahun 2024. Acara ini diikuti oleh banyak negara di seluruh...

Tenis

JAKARTA — Novak Djokovic akhirnya berhasil menjuarai Australian Open 2023 dan menyamai rekor Rafael Nadal dengan mencatatkan 22 gelar turnamen mayor. Djokovic merebut gelar...